ALBUM REVIEW: BLOOD INCANTATION – ABSOLUTE ELSEWHERE

BLOOD INCANTATION ‘Absolute Elsewhere’ Album Review

Century Media Records. October 4th, 2024

Progressive death metal

Semenjak kemunculan ‘Hidden History of the Human Race’, nama BLOOD INCANTATION bisa dibilang makin hari semakin Stonk!, penjualannya laris manis sampai Century Media Records repress teroos, dalam berbagai warna dan versi, selain itu grup asal Denver, Colorado ini juga terlibat dalam tur-tur skala besar sebagai headliner/co-headliner. Namun, sejak perilisan album penuh kedua, kayaknya para personilnya justru disibukkan side project, mulai dari LYKOTONON, STORMKEEP, WAYFARER, CHTHONIC DEITY, hingga SPECTRAL VOICE, yang udah tiga-empat tahun terakhir, semuanya sudah melepaskan entah itu LP, EP, split, hingga komplasi, dimana mayoritas proyek-proyek tersebut termasuk sukses di pasaran (hanya ‘Promethean Pathology’ dari LYKOTONON aja yang kurang terdengar gaungnya), ditengah kesibukan sampingan lain tapi BLOOD INCANTATION tentunya masih sangat aktif, dua tahun lalu mereka sempat melontarkan ‘Timewave Zero’, sebuah album ambient, yang sempat bikin (agak) ngamuk para pendengar death metal garis keras, sebelum akhirnya Paul Riedl, Isaac Faulk, Morris Kolontyrsky dan Jeff Barrett balik ke habitat via single “Luminescent Bridge” akhir 2023 lalu, jadi ketika BLOOD INCANTATION mengumumkan album baru bulan Juni kemaren, album yang bertajuk ‘Absolute Elsewhere’ ini langsung masuk jadi rilisan paling  diantisipasi di kwartal keempat 2024.

Sesuai dengan statement Paul Riedl, ‘Absolute Elsewhere’ memang sebuah album 70’s prog yang dimainkan oleh band death metal 90’an tulen, DNA para pantheon metal kematian macam IMMOLATION, INCANTATION, dan MORBID ANGEL terntunya masih sangat melekat dalam kode genetik band ini, bahkan dalam lagu pertama, “The Stargate”, yang terbagi kedalam tiga tablet, saya mendapati kembali aura ‘Starspawn’ yang sempat hilang dari ‘HHOTHR’, namun bedanya kali ini sudah banyak mendapat suntikan progressive rock klasik sangat kuat, kayak transisi sekonyong-konyong di menit kedua, yang bagusnya didengerin sendiri aja biar bisa terasa surprise nya, kemudian pada babak kedua, BLOOD INCANTATION turut pula mengundang Thorsten Quaeschning, yang merupakan penerus Edgar Froese di TANGERINE DREAM, “The Stargate [Tablet III]” juga ada twist tersendiri, seperti penggunaan petikan gitar akustik dan genderang rasa timur tengah, hingga penggunaan group vocal menjelang menit keempat. Secara keseluruhan sih “The Stargate” menurut saya telah menjadi lagu terbaik dari BLOOD INCANTATION, dibawah satu nomor dari combo “Vitrification of Blood (Part 1)” dan “Hidden Species (Vitrification of Blood Part 2)”.

Tetapi, tak semua eksperimentasi dalam ‘Absolute Elsewhere’ berhasil, Dalam “The Message [Tablet I]”, BLOOD INCANTATION terdengar seperti kehilangan nyawanya, selain itu racikannya model begitu udah keduluan sama album baru TOMB MOLD, ‘The Enduring Spirit’, jadi pas didengerin kayak kurang fresh aja, sedangkan “The Message [Tablet II]” yang terdengar seperti Chuck Schuldiner (R.I.P) kesemsem PINK FLOYD, setidaknya jauh lebih oke dari bagian pertamanya, dan jadi pembuka jalan sangat solid menuju “Tablet III”, dimana lagi-lagi BLOOD INCANTATION jadi terdengar beda banget, karena justru kayak menjurus ke DEATH era ‘Symbolic’, yang makin keujung jadi merambah ke melodic death metal hingga black metal pada akhir, lengkap dengan synth ala band 90’s black metal, agak mirip vibe STORMKEEP (band lain sang drummer). Untuk merekam album penuh ketiga, BLOOD INCANTATION keluar kandang sampai ke Hansa Tonstudio, Berlin, Jerman bersama Arthur Rizk, sempat bikin ogut agak was-was, karena kurang sreg sama beberapa kerjaan teranyar sang produser, tapi setelah mendengar sampai 20x sejauh ini,  secara produksi dijamin top notch, salah satu album death metal dengan production value terbaik sejauh ini. Walaupun pernah agak dikecewakan dengan ‘Hidden History of the Human Race’, akhirnya BLOOD INCANTATION mampu menghasilkan suksesor sepantasnya ‘Starspawn’, karena ‘Absolute Elsehwere’ adalah sebuah evolusi paling masuk akal, mampu mengkombinasikan 70’s ambient music dan progressive rock tanpa harus menghilangkan core sound metal kematian mereka, yang sudah sangat paten dari album pertama. (Peanhead)

9.0 out of 10