CELESTIAL ‘Broken Vows & The Unspoken Truth’ ALBUM REVIEW
Harsh Productions. August 9h, 2023
Progressive death metal
Meskipun sudah berkarya sejak tahun 2009 dan sempat merilis sebuah album penuh ‘Ravaging All Within’ pada tahun 2018, KILL ATHENA akhirnya mengambil keputusan berat untuk memulai dari nol lagi dengan mengubah nama mereka menjadi CELESTIAL tahun ini. Usut punya usut alasan mengapa grup technical death metal asal Bogor, Jawa Barat ini malah mengganti nama dikarenakan nama tersebut sudah dianggap tidak mampu lagi mencerminkan pendewasaan bermusik mereka, mengingat nama KILL ATHENA dulu terinspirasi ending God of War II dimana (SPOILER ALERT!!!) Athena mati ditangan Kratos untuk menyelamatkan Zeus. Alasan berikutnya karena secara musik grup ini sudah bertransformasi, tak lagi memainkan tech-death tok, CELESTIAL mencoba bereksplorasi lebih jauh walaupun masih di territorial musik extreme metal, mengambil inspirasi dari band-band macam RIVERS OF NIHIL, NE OBLIVISCARIS, IN FLAMES, FALLUJAH, ALCEST, KILLSWITCH ENGAGE hingga HARAKIRI FOR THE SKY, perpaduan influence tersebut terdengar dalam dua buah single, “Beneath My Eyes” (2019) dan “Eternity’s Grasp” (2023), yang menjadikan CELESTIAL sebuah anomali dalam scene metal dalam negeri, karena sampai saat ini band yang bawain prog death disini paling baru bisa dihitung dengan lima jari.
Sebenernya gelagat evolusi KILL ATHENA menjadi CELESTIAL seperti yang sekarang ini udah keliatan di album ‘Ravaging All Within’, dimana trek kesembilan “Artificial Perspectives” udah beda banget dibandingkan 7 nomor tech-death standard lain di album itu. Dalam debut bertajuk ‘Broken Vows & The Unspoken Truth’, CELESTIAL mempersembahkan tujuh buah lagu yang meleburkan technical death metal, progressive metal, melodic death metal, sampe atmospheric black, yang sebenernya gak aneh lagi mengingat para personil grup ini: Begesh, Ridho, Manda, Teguh, dan Obon punya portofolio gak sembarangan alias sempat terlibat di band-band punya aliran beragam. Lagu pembuka “Drifiting Through Loss” merupakan sebuah track enam setengah menit epik yang turut melibatkan gitaris Tony Thomas (DAWN OF OUROBOROS, CAILLEACH CALLING), membuktikan kalau CELESTIAL gak main-main ketika menulis materi album debut mereka, karena mereka sepertinya memang mencoba mendobrak stagnasi musik death metal tanah air, khususnya scene tech-death yang rada jalan ditempat alias gitu-gitu aja udah hampir satu dekade, CELESTIAL juga tak hanya asal recycle aransemen band-band yang menjadi pengaruh terbesar mereka, karena kedua gitaris turut menyelipkan notasi-notasi bernuansa lokal di hampir semua lagu, seperti dalam trek kedua (yang tak kalah epik) “Clairvoyant Sight” misalnya.
Biar penonton gak bosen denger death growl doang, CELESTIAL pun mengundang vokalis tamu Chelsea Rocha-Murphy (DAWN OF OUROBOROS, CAILLEACH CALLING, Doom Eternal Soundtrack), untuk menyumbangkan vokalnya pada tiga buah lagu “Beneath My Eyes”, “Nightfall Unfurls It’s Sky”, dan lagu paripurna berdurasi hampir sepuluh menit, yang menjadi lagu persembahan terbaik CELESTIAL dalam album debut mereka, “Eternity’s Grasp”. Selain komposisinya sangat variatif salah satu strong point ‘Broken Vows and The Unspoken Truth” terletak pada kemampuan CELESTIAL saat melakukan transisi antar section lagu yang terdengar sangat seamless dan halus, gak asal jeplak apalagi dadakan, padahal dalam satu lagu mereka bisa gonta-ganti tempo beberapa kali dan termasuk banyak menabrakan sub-genre metal, band jebolan label luar ternama pun kadang masih terjebak di problema tersebut, yang membuat lagu kadang tak jelas arahnya alias terkesan random, beda banget dengan CELESTIAL yang sudah jelas tujuan dan goal-nya kemana, ditambah lagi setiap lagu dalam album ini gak ada membaur antar satu sama lain, karena punya karakteristik distinct-nya masing-masing.
Kekurangan album ini mungkin ya dari segi teknis aja sih, kayak “Nightfall Unfurls It’s Sky” rada kurang menyatu antara vokal dan instrumen, mastering-nya agak kurang nampol, dan kekuatan tarikan vokalnya kadang suka kurang konsisten, tapi ketiga hal tersebut sangatlah dimaklumi karena ‘Broken Vows & The Unspoken Truth’ merupakan sebuah album full do-it-yourself, dari rekaman, mixing, mastering, layouting, promo, sampe nyetak rilisan fisiknya dikerjakan secara mandiri, CELESTIAL membiarkan materi mereka berbicara, gak perlu lah pake jasa sound engineer personil band lejen yang biasa dibake band gede diluaran, demi ngedongkrak materi medioker busuk. ‘Broken Vows & The Unspoken Truth’ adalah sebuah album modern death metal yang sangat berani, penuh momen-momen brilian, dan gak salah sih kalau disebut salah satu album metal lokal terbaik dalam lima belas tahun terakhir dan untuk tahun ini belum ada album metal lokal yang selevel, sekarang tinggal bagaimana para pendengar musik keras dalam negeri saja menanggapi dan mengapresiasikan-nya, apakah mereka masih terjebak dengerin konsep death metal gitu-gitu doing atau mau support mereka yang mau ambil jalur berbeda, only time, listener count, album/merch sales will tell. (Peanhead)
9.5 out of 10