ALBUM REVIEW: DRAGONCORPSE – THE FALL OF HOUSE ABBARATH

DRAGONCORPSE ‘The Fall of House Abbarath’ EP REVIEW

Shattered Earth Records. November 1st, 2024

Symphonic deathcore/Power metal

 

Tahun 2022 lalu, DRAGONCORPSE sempat menggemparkan scene musik ekstrim metal dunia lewat tiga buah single sepanjang bulan April hingga Januari, yang menampilkan hibrida “terlarang” atara symphonic deathcore dengan power metal, belum lagi, alih-alih jadi ajang promosi band doang, page jejering sosial DRAGONCORPSE malahan kayak halaman shitposting, yang penuh meme kocak pengocok perut, lebih bangke dari page GROUND NJ, yang dulu sempet lebih rajin ngeposting meme. Padahal tema yang diangkat dalam mini-album/EP pertama DRAGONCORPSE, yang bertajuk ‘The Drakketh Saga’, bisa dibilang lumayan standar tema fantasy lah, alias gak ngebanyol kalo di materi lagu, kecuali pada single “Dragonectomy (Chased Through a Dungeon by a Horny, Recently Divorced Dragon) [Single, and Ready to Mingle]” dan cover lagu LIMP BIZKIT, “Nookie”, yang di plesetin jadi “Dragussy”. Sempet gua kira bakalan full jadi band parodi kayak NANOWAR OF STEEL, grup yang personilnya tersebar di Australia, Canada, dan Amerika Serikat ini telah nongol kembali dengan EP kedua, yang menceritakan kisah Nox Abbarath diantara event dalam lagu  “Sunlover” dan “Blood and Stone”.

‘The Fall Of House Abbarath’ dibuka dengan “An Introduction to Heroism”, yang memperjelas detik-detik terakhir pergulatan antara Drakketh dan Nox Abbarath, yang menjadi momen penting dalam character development sang hero, yang akhirnya bakalan menentang para celestial gods, pada nomor terakhir EP pertama, “Undying”. Meskipun intro-nya lumayan epik, sayangnya sayatan awal “Welcome Home” terkesan agak nanggung dan kurang greget arasemennya, begitu pula dengan dan “I Live… Again!”, yang mengundang Nick Miller (FIRST FRAGMENT/UNLEASH THE ARCHERS), sayangnya berakhir dengan kurang berkesan, apalagi dibandingkan dengan dua agresi pertama EP lalu, “Sunlover” dan “Blood and Stone”, padahal keduanya punya resep pas banget, kayak kawin silang antara SHADOW OF INTENT dan TWILIGHT FORCE. Walau dua trek awal agak gak terlalu nyangkut dikepala, sisa tiga buah track ‘The Fall Of House Abbarath’ dijiamin cukup berengsek dari segi komposisi, “A Quest For Truth” punya chorus cukup catchy, dengan keyboard solo yang lumayan dalam membangun atmosfir kolosal, lalu dilanjutkan “Whisper On The Wind”, sebuah power metal ballad yang gak kalah dengan KAMELOT sekalipun, lengkap pakai duet dengan female vocalist (Lauren Coleman) segala.

Lagu favorit saya, “Fear And Hunger”, justru ditaruh paling bawah, memang masih kalah epic dari nomor pamungkas EP ‘The Drakketh Saga’, yang saat itu sampai mengundang dua vokalis tamu, tapi “Fear And Hunger” sangat diluar nalar kombinasi antara dua genre alirannya (yang anehnya nyambung aja). Apabila dibandingkan dengan ‘The Drakketh Saga’, ‘The Fall Of House Abbarath’ emang agak merosot sedikit dari segi kualitas sih, meski banyak di isi interlude, lagu-lagunya jauh lebih kuat dari segi komposisi, khususnya “Sunlover”, “From The Sky”, dan “Terror Eternal”, tapi ‘The Fall Of House Abbarath’, masih oke lah buat jadi EP pendamping rilisan tersebut, yang kalau di rangkai sesuai kronologi, jadi pas kayak full-length lengkap, sekaligus membuat story Nox Abbarath jadi lebih komplit dan jelas, sekarang tinggal nunggu kelanjutan cerita berserta gebrakan selanjutnya dari DRAGONCORPSE, sayang banget sih band se-unik mereka sampai sekarang belum ada yang narik kelabel gede, padahal sampai saat ini belum ada saingan sama sekali di ranah power-core, belum lagi yang megang halaman sosmed nya kayak punya S3 marketing, karena sejauh ini berhasil menggaet pendengar baru lewat meme-meme kocaknya. (Peanhead)

7.0 out of 10